KM
Ali Baba Tenggelam di Kepulauan Seribu
KM Ali Baba tenggelam di perairan
Pulau Bokor, Kelurahan Kepulauan Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan,
Kepulauan Seribu, Sabtu (3/6/2023) yang berjarak 3 jam dari Kawasan Cikarang. Kapal yang mengangkut
55 wisatawan dan ABK tersebut berangkat dari Pelabuhan Muara Kamal untuk
berwisata di Pulau Pari.
Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan
Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Yuli Syahroni
menjelaskan,kapal tersebut karam karena terjadi kebocoran pada bagian belakang
kapal. Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta
Utara bersama petugas gabungan dari Sudin lainnya berhasil menyelamatkan 55
penumpang Kapal Motor Ali Baba. Sebanyak enam petugas Sudin Gulkarmat Jakut dan
Kepulauan Seribu dikerahkan ke lokasi dengan bantuan petugas gabungan dari
Polres, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan (KSOP) serta Palang Merah Indonesia menggunakan kapal penyelamatan
(rescue boat) dan kapal Ambulans Gawat Darurat (AGD).
Petugas langsung bergerak cepat setelah menerima laporan kapal tenggelam pada pukul 09.44 WIB. Menggunakan perahu cepat, petugas mendatangi titik karamnya kapal .Petugas dibantu awak kapal melemparkan pelampung kepada para penumpang yang sudah terombang-ambing di lautan selama kurang lebih 20 menit. Satu per satu penumpang yang sudah dipastikan memakai pelampung pun langsung dinaikkan ke perahu cepat petugas. Proses penyelamatan berjalan lancar dan selesai pada pukul 11.12 WIB, setiap penumpang yang sudah diangkut selamat. Semua penumpang berhasil dievakuasi ke Puskesmas Pulau Pari menggunakanan kapal AGD. Akibat dari peristiwa ini kerugian ditaksir mencapai angka Rp.50 Juta.
Salah satu korban berinisial RBP (27) mengungkapkan,
kapal yang membawanya ke Pulau Pari, Kepulauan Seribu tersebut terbilang minim
pelampung dan life jacket untuk para penumpang, hal itu membuat beberapa dari
penumpang terombang-ambing di lautan sampai pada akhirnya mereka diselamatkan
oleh kapal nelayan yang sedang melintas. Meskipun tidak memakan korban jiwa,
namun kesiapan dari KM Ali Baba khususnya dalam hal safety perlu lebih
diperhatikan. Sesuai ketentuan PM Perhubungan Nomor 25 Tahun 2015 tentang
Standar Keselamatan Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan bahwa baju
penolong harus berjumlah 125% dari seluruh pelayar atau penumpang di kapal,
agar memadai saat digunakan oleh penumpang dan awak kapal pada kondisi darurat.
Alat keselamatan dalam kapal yang tidak kalah penting yaitu Life Buoy/pelampung
penolong. Life buoy berbentuk seperti ban mobil dan mempunyai warna yang
mencolok agar mudah dikenali. Pelampung ini sangat berguna dalam kapal untuk
lebih memberikan rasa aman dan dapat meminimalisir korban jiwa apabila terjadi
kecelakaan saat kapal berlayar.